BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK
Oleh:
Wardhana Suryapratama
Pendahuluan
Masa depan suatu bangsa sangat ditentukan oleh generasi muda yang saat ini sedang tumbuh.Generasi muda yang saat ini berusia 16-30 tahun banyak menyerap berbagai macam ilmu yang diperoleh dari mana saja termasuk dari internet, pendidikan formal, pendidikan informal, maupun teknologi informasi-komunikasi (TIK) yang semakin maju dll.
Oleh karena itu agar suatu bangsa mempunyai karakter yang utama maka generasi mudanya perlu mendapat arahan dari semua pihak agar mampu mempunyai filter diri yang kuat untuk menyaring berbagai macam informasi yang masuk agar tidak salah arah yang nantinya dapat mempengaruhi karakter suatu bangsa.
Menyadari begitu pentingnya kedudukan dan peranan pemuda, maka Bung Karno pernah mengatakan “Seribu orang tua hanya dapat bermimpi, satu orang pemuda dapat mengubah dunia”.
Pemuda (saat ini) adalah pemimpin masa depan, oleh karena itu pendidikan karakter bagi generasi muda menjadi sangat penting dan harus terus menerus dilakukan oleh semua pihak demi harapan dan masa depan bangsa Indonesia.
Menurut undang-undang nomor 40 tahun 2009 tentang kepemudaan, yang dimaksud pemuda adalah warga Negara Indonesia yang yang memasuki periode penting pertumbuhan dan perkembangan yang berusia 16 (enam belas) sampai 30 (tiga puluh) tahun.
Berdasarkan sensus penduduk tahun 2010 jumlah pemuda Indonesia yang berusia 16-30 tahun sebanyak 26,2% dari total penduduk Indonesia, sedangkan usia 0-15 sebanyak 28,8% sehingga jika digabung dari usia 0-30 tahun menjadi sebesar 55% dari total penduduk Indonesia (BKKBN, 2013).
Saat ini penduduk Indonesia berjumlah sebesar 252,2 juta jiwa (Ritonga, 2015), apabila persentase pemuda Indonesia yang berusia 16-30 tahun sebanyak 26,2%, maka paling tidak ada sejumlah 66 juta jiwa pemuda yang perlu mendapat arahan dan bimbingan secara terus menerus agar menjadi pribadi yang utama dan kelak akan menjadi pemimpin bangsa.
Pada dekade terakhir ini timbul kerisauan di sebagian kalangan masyarakat terhadap perilaku manusia (termasuk pemuda) Indonesia yang dinilai menyimpang dari akhlak atau karakter mulia.
Harapan: para pemuda Indonesia membangun diri menjadi manusia yang mempunyai kepribadian yang utama sesuai kehendak Tuhan YME yang tiada lain menjadi pemuda Indonesia yang berkarakter baik.
PENGERTIAN KARAKTER
Hal ini mungkin saja didorong oleh keinginan untuk bersaing sebagai salah satu kompetensi yang harus dikembangkan dalam era globalisasi.Karakter dapat berubah akibat pengaruh lingkungan, oleh karena itu perlu usaha membangun karakter dan menjaganya agar tidak terpengaruh oleh hal-hal yang menyesatkan dan menjerumuskan.
Oleh karenanya membentuk karakter bangsa harus dimulai dari karakter manusianya termasuk para pemudanya, karakter para pemimpin dan kebijakannya.
>> Karakter bangsa merupakan aspek penting dari kualitas SDM karena turut menentukan kemajuan suatu bangsa. Karakter yang berkualitas perlu dibentuk dan dibina sejak usia dini.
>>Usia dini merupakan masa emas namun kritis bagi pembentukan karakter seseorang.
>>Thomas Lickona (seorang profesor pendidikan dari Cortland University) mengungkapkan bahwa ada sepuluh tanda jaman yang kini terjadi, tetapi harus diwaspadai karena dapat membawa bangsa menuju jurang kehancuran,
10 tanda jaman
1.Meningkatnya kekerasan di kalangan remaja/masyarakat;
2.Penggunaan bahasa dan kata-kata yang memburuk/tidak baku;
3.Pengaruh peer-group (geng) dalam tindak kekerasan, menguat;
4.Meningkatnya perilaku merusak diri, seperti penggunaan narkoba, alkohol dan seks bebas;
5.Semakin kaburnya pedoman moral baik dan buruk;
6.Menurunnya etos kerja;
7.Semakin rendahnya rasa hormat kepada orang tua dan guru;
8.Rendahnya rasa tanggung jawab individu dan kelompok;
9.Membudayanya kebohongan/ketidakjujuran, dan
10 Adanya rasa saling curiga dan kebencian antar sesama.
FUNGSI KARAKTER
ü Menjadi modal yang sangat penting untuk bersaing dan bekerja sama secara tangguh dan terhormat di tengah-tengah bangsa lain.
ü Karakterlah yang membuat bangsa Jepang cepat bangkit sesudah kekalahannya dalam Perang Dunia II dan meraih kembali martabatnya di dunia internasional.
ü Karakterlah yang membuat bangsa Vietnam tidak bisa ditaklukkan, bahkan mengalahkan dua bangsa yang secara teknologi dan ekonomi jauh lebih maju, yaitu Perancis dan Amerika.
ü Pembangunan karakterlah yang membuat Korea Selatan sekarang jauh lebih maju dari Indonesia, walaupun pada tahun 1962 keadaan kedua negara secara ekonomi dan teknologi hampir sama.
ü Pembangunan karakterlah yang membuat para pejuang kemerdekaan berhasil menghantar bangsa Indonesia ke gerbang kemerdekaannya (Anwar, 2010).
Oleh karena itu karakter diri menjadi hal yang sangat strategis untuk kelangsungan hidup berbangsa, maka agar Negara Indonesia tetap semakin maju perlu adanya pendidikan karakter, wawasan kebangsaan dan patriotisme dikenalkan kepada kaum muda sebagai generasi penerus bangsa.
WAWASAN KEBANGSAAN DAN PATRIOTISME
Ø Pada tahun 1998 pemuda Indonesia pun melakukan gerakan reformasi terhadap pemerintahan orde baru, menuju pemerintahan reformasi.
Ø Namun masih kita sadari hingga saat ini perjalanan orde reformasi, yang telah diwarnai kepemimpinan nasional dengan tujuh presiden ternyata kita masih tertatih-tatih keluar dari krisis.
Ø Pengangguran masih belum signifikan penurunannya, ancaman dis-integrasi bangsa masih terasa, korupsi belum teratasi dengan sempurna, dan moral bangsa yang harus diperbaiki terus menerus.
Ø Oleh karena itu pemahaman wawasan kebangsaan bagi para pemuda menjadi sangat penting.
>>Menurut para pakar yang dimaksud wawasan kebangsaan adalah cara pandang sebuah bangsa terhadap eksistensi dirinya yang bersifat dinamis, senantiasa mengikuti perkembangan zaman dan selalu berinteraksi dengan seluruh dimensi kehidupan masyarakat.
>>Wawasan kebangsaan Indonesia adalah cara pandang yang harus dimiliki oleh setiap pribadi warga Negara Indonesia yang berjiwa pancasila.
Pribadi yang berwawasan kebangsaan dan patriotisme adalah pribadi yang memiliki:
Pribadi patriot nasional Indonesia hendaknya berpegang teguh pada prinsip moral Pancasila, sebagai faham ideologi bangsa Indonesia dalam mengabdi secara tulus dan iklas untuk kepentingan masyarakat, bangsa dan Negara.
Prinsip keyakinan merupakan idealisme atau cita-cita untuk membangun masyarakat dan bangsa Indonesia yang makmur dan berkedilan.
Oleh karena itu pendidikan kepemimpinan bagi pemuda Indonesia harus dibangun untuk memiliki etos kerja yang tinggi sebagai tanggung jawab terhadap tugas sosial kemasyarakatan maupun tugas pemerintah
Wujud prinsip keyakinan yang harus dipelajari oleh generasi muda adalah
a.Mensyukuri kekayaan alam sebagai rahmat Tuhan,
b.Mengelola kekayaan alam tersebut untuk kemakmuran seluruh masyarakat secara adil,
c.Melestarikan kekayaan alam dengan eksplorasi secara ramah lingkungan,
d.Membela tanah air dan negara dari gangguan dan ancaman Merasa sederajat dengan bangsa-bangsa lain di dunia,
f.Merdeka dan bebas menentukan nasib sendiri tanpa tergantung pada bangsa lain,
g.Mandiri dalam pelaksanaan ekonomi.
Prinsip keseimbangan merupakan upaya untuk
Pendidikan kepemimpinan bagi pemuda Indonesia haruslah mempertimbangkan keseimbangan antara
Selain itu juga perlu keseimbangan antara individualitas dan integralitas, yaitu berlatih menjadi pribadi yang memiliki kesadaran tinggi, disiplin yang kuat, dan tanggung jawab yang besar baik terhadap kehidupan pribadi maupun kehidupan sosial kemasayarakatan, berbangsa dan bernegara.
Prinsip kedaulatan rakyat merupakan sikap mental dan moral kejuangan yang didasarkan asas demokrasi dalam kehidupan masyarakat. Dalam praktik kehidupan berpolitik, pengambilan keputusan didasarkan atas musyawarah, dan mayoritas tidak meniadakan minoritas, sedangkan minoritas tidak memaksakan kehendak pada mayoritas.
Pendidikan kepemimpinan pemuda dikembangkan saling asih, asah dan asuh serta menghindarkan sikap kesombongan kecongkakan dengan mengedepankan saling tenggang rasa.Pada praktik kehidupan ekonomi didasarkan pada asas kekeluargaan atau koperasi.
Prinsip keadilan sosial berarti bahwa perjuangan selalu bertujuan agar masyarakat memiliki kehidupan yang tenteram lahir dan batin, tanpa ada penindasan serta bebas dari kebatilan. Pada konteks ini, pendidikan kepemimpinan pemuda harus diarahkan agar mereka memiliki kesadaran untuk menguasai kemampuan membangun ekonomi kerakyatan yang merata, kemakmuran yang sejahtera bagi seluruh rakyat Indonesia.
Beberapa nilai-nilai luhur yang perlu di ajarkan pada generasi muda antara lain :
1.Kejujuran
2.Loyalitas dan dapat diandalkan
3.Hormat
4.Cinta
5.Ketidak egoisan dan sensitifitas
6.Baik hati dan pertemanan
7.Keberanian
8.Kedamaian
9.Mandiri dan Potensial
10.Disiplin diri dan Moderasi
11.Kesetiaan dan kemurnian
12Keadilan dan kasih sayang.
PENUTUP