KESBANGPOL KABUPATEN BANYUMAS STUDY KOMPARATIF GOWA

Jumat, 03 November 2017 | 5252 Kali
KESBANGPOL KABUPATEN BANYUMAS STUDY KOMPARATIF GOWA

GOWA ; Rabu (01/10/ 2017) dimulai pukul 09.45 s/d 11.30 Wita bertempat di Lantai II Ruang Rapat Kantor Bupati Gowa Sulsel telah dilaksanakan kegiatan Study Komparatif Kesbangpol Banyumas yang diikuti kl. 35 orang.

Hadir dalam kegiatan tersebut :

  1. Asisten II Ekonomi dan Pembangunan Kab Gowa Mapasomba, SE
  2. Kepala Kesbangpol Kab Gowa Baharuddin T
  3. Aspem dan Kesra Setda Kab. Banyumas Srieyono, SH, M.Si
  4. Kakesbangpol Banyumas Drs. Setia Rahendra, M.Si
  5. Slamet Ibnu Anshori (Wakil Ketua DPRD Banyumas)
  6. Agus Nurhadi (Sekretaris DPRD Banyunas)
  7. Joko Wiyono (Kabag Humas dan Protokol Setda Banyumas)
  8. Rustin Harwanti (Kabag Umum Setda Banyumas)
  9. Anggota Kominda Banyumas dari unsur Kesbangol, Polres, Kodim, Kodam, Kejari
  10. Anggota Kominda Kab Gowa

Adapun jalannya kegiatan tersebut :

  1. Penyampaian oleh Aspem dan Kesra Setda Kab. Banyumas Srieyono, SH, M.Si yang pada intinya :  A. Kami rombongan berjumlah 24 orang dari Kab. Banyumas yang masuk dalam Kominda Banyumas. Kominda merupakan mata dan telinga pimpinan dalam penentu kebijakan Forkompinda. Kami datang disini diawasi oleh DPRD disamping itu juga didampingi oleh Inspektorat juga bagian Humas. B. Selain itu terdapat Kabag Umum, Sekertaris Dewan, Kesbangpol dan teman teman Kominda. Sengaja kami 2 hari berada di Sulsel, kemarin kami study ke Kota Makassar dan sekarang Kota Gowa. Alasan obyek study kami karena terdapat kerajaan sebelumnya disamping itu Gowa merupakan kota penyangga kota Makassar. C. Kondusifitas Kab Gowa bisa memberikan pembelajaran untuk kita. Kominda berasal dari instansi vertikal bagaimana cara berkomunikasi. Kab. Banyumas merupakan salah satu Kabupatan di Jateng dan memiliki luas 1.336 M2, 27 Kecamatan, 331 Desa serta 30 Kelurahan. D. Potensi masih agraris dan kemampuan APBD 3,5 T serta terdapat perubahan pendapatan saat ini. Jumlah penduduk kami kl. 2,3 juta dengan hak pilih Pilkada 1,6 juta.
  2. Penyampaian Asisten Ekonomi dan Pembangunan Kab Gowa Bapasomba, SE yang pada intinya :

    A. Permohonan maap hari ini tidak bisa datang karena terdapat kegiatan yang tidak bisa ditinggalkan. Terkait dengan kebesaran Gowa masa lalu berada di bagian selatan Prov Sulsel. Luas wilayah Kab Gowa kl. 1.883 M2 dan terbagi menjadi 18 Kecamatan, terdiri 167 Desa/Kelurahan. B. Kab Gowa terkenal dengan sejarah bahwa telah melahirkan 2 pahlawan Nasional yaitu Sultan Hassanudin dan Syech Yusuf Al Kamasari. Makassar pada tahun 1941 terdapat peluasan wilayah sehingga saat ini Makassar menjadi Ibu Kota. Kejayaan berada pada abad ke 16 pada kepemimpinan Sultan Hassanudin. C. Tempat wisata di Kab. Gowa ada beberapa wisata lainnya seperti air terjun dll. Terkait penanganan konflik sosial di Kab. Gowa apabila terdapat informasi yang bisa meresahkan masyarakat harus ditangani dengan cepat sehingga tidak meluas. Pada tahun 2010 terdapat konflik agama / sara namun bisa ditangani dengan cepat sehingga bisa diselesaikan. D. Kab Gowa juga terdapat aksi unjuk rasa terkait pembangunan dll. Bahwa Kab Gowa pernah terjadi konflik antara pemerintah dan lembaga adat karena permasalahan komunikasi (miss komunikasi).
  3. Penyampaian oleh Slamet Ibnu Anshori (Wakil Ketua DPRD Banyumas) yang pada intinya : A. Bagaimana cara pemposisi dalam proses kekuatan adat di Gowa untuk pengembangan Kab Gowa

  4. Penyampaian oleh Kakesbangpol Banyumas Drs. Setia Rahendra, M.Si yang pada intinya : A. Anggaran Kesbangpol Gowa untuk pelaksanaan kegiatan berapa ? B. Terkait konflik sosial, apakah team terpadu penanganan konflik sosial apakah terlibat dalam penyelesaian konflik sosial serta solusinya seperti apa ?

  5. Penyampaian oleh Kanit 4 Intelkam Polres Banyumas Ipda Suyono yang pada intinya : A. Bagaimana menyikapi pelaksanaan aksi unjuk rasa di Kab. Gowa ?

  6. Tanggapan oleh Asisten Ekonomi dan Pembangunan Kab Gowa Bapasomba, SE yang pada intinya :A. Berdasarkan peraturan daerah disusun sejak masa kerjaan dimana pemangku kepentingan dilibatkan untuk mengambil keputusan. Lembaga adat mempunyai kedudukan sama dengan pemerintahan daerah sesuai fungsi, tugas dan peraturan yang ada.

  7. Tanggapan oleh Kepala Kesbangpol Kab Gowa Baharuddin T yang pada intinya :

     A. Anggaran Kesbangpol Kab Gowa berbanding terbalik dengan banyaknya kegiatan yang ada. Prioritas kami adalah menjaga kondusifitas dengan mengedepankan intelijen dan kamtibmas untuk mengetahui secara dini munculnya konflik sosial. B. Kegiatan Bela Negara kami bekerjasama dengan Kodim dan untuk kegiatan lainnya bekerjasama dengan instansi pemerintahan lainnya. Penanganan konflik sosial berada pada team desa dan kecamatan untuk mengetahui secara dini potensi yang ada. C. Permasalahan Radikalisme di Kab Gowa kami bersyukur tidak ada namun ormas seperti HTI meskipun masih ada tapi tidak banyak / Vakum serta kami tetap melakukan pengawasan secara melekat. Apabila tidak sesuai syariat dan peraturan maka kami akan mengambil tindakan tegas.

  8. Tanggapan oleh Kasat Intelkam Polres Gowa AKP Surahman, SH yang pada intinya :

    A. Bahwa terkait hal pencegahan konflik sosial kami mengambil langkah seperti pembentukan Des Pilkada untuk turun langsung ke bawah dengan tujuan agar konflik tidak meluas. Langkah selanjutnya kami susun dari lini bawah yaitu menugaskan 3 Pilar (Babinkamtibmas, Babinsa dan Kepala Desa), untuk tingkat tripka (Camat, Polsek, Koramil) dan tingkat atas (Forkompinda). B. Pendekatan secara pribadi / person kunci utama. Penanganan aksi unjuk rasa adalah mengutamakaan fungsi 3 Pilar dan diselesaikan dengan kekeluargaan. C. Jangan libatkan orang luar untuk penanganan konflik sosial. Penyelesaian unjuk rasa melibatkan 3 Pilar dan Tripika. Modal utama penanganan konflik sosial adalah pemberdayaan fungsi dari tingkat bawah. D. Kerjasama antar semua lini yang kami kedepankan dan saling memberikan informasi. Untuk pembuatan surat ijin pelaksanaan aksi unjuk rasa kami melaksanakan rapat teknis terlebih dahulu sehingga bisa diambil keputusan yang tepat. Untuk ormas / LSM LPPN RI di wilayah Kab. Gowa tidak ada namun pernah berada di kota Makassar namun sudah bisa kita monitor. Kami bangun forum pencegahan konflik sosial sesuai bidangnya. Kami menerapkan 1 kali 24 jam apabila tamu bertamu harus wajib lapor ke Kepala Desa setempat.
  9. Penyampaian oleh Daunit Intel Kodim Banyumas Lettu Sugeng S yang pada intinya : A. Masih terdapat kelompok radikal di wilayah Kab. Banyumas, langkah nyata apa yang telah dilaksanakan Kominda Gowa dalam menangani Radikalisme ?

  10. Penyampaian oleh Kasi Intel Kejaksaan Banyumas Arie H yang pada intinya :

    A. Permasalahan ormas / LSM LPPN RI terkait ketentuan atribut dan seragam. Perkembangan LSM ini sejauh mana ? B. Cara mengantisipasi perkembangan LSM di Kab Gowa ?
  11. Penyampaian oleh Kabid Ketahanan Politik Kesbangpol Kab Gowa yang pada intinya :

    A. Untuk LSM di Kab. Gowa yang tercatat sebanyak 17 LSM dan 17 Ormas. Untuk kegiatan Kesbangpol Kab Gowa antara lain pembinaan ormas dll. B. Untuk LSM LPPN RI tidak ada di wilayah Kab. Gowa namun dengan adanya sinergitas dengan pemerintah potensi konflik bisa diatasi dan kami bisa keluar dari tekanan luar.
  12. Penyampaian oleh Pasi Intel Kodim Lettu Inf Irhan Sujana yang pada intinya : A. Tugas kominda Kab. Gowa dibagi habis dan kekompakan terjalin untuk mendeteksi potensi konflik serta deteksi dini. Terkait Radikalisme kami memberikan wawasan agar generasi muda tidak mudah terjebak dalam paham Radikalisme.

  13. Tukar Menukar Cindera Mata dilanjutkan Foto Bersama

Related Posts

Font
Minggu, 01 Maret 2020

Komentar