Tidak Ada Penutupan Pasar Tradisional di Banyumas

Jumat, 20 Maret 2020 | 4716 Kali
Tidak Ada Penutupan Pasar Tradisional di Banyumas

PURWOKERTO – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dinperindag) Kabupaten Banyumas menegaskan, tidak ada penutupan pasar tradisional di Banyumas. Pesan berantai yang menyatakan jadwal penutupan pasar merupakan hoaks dan masyarakat diminta tidak perlu panik.

“Tidak ada penutupan pasar, itu hoaks,” tegas Kepala Dinperindag Kabupaten Banyumas, Yunianto, Kamis (19/3/2020).

Pernyataan dari Dinperindag tersebut menjawab pesan berantai yang beredar di masyarakat Banyumas, bahwa mulai besok, sebanyak 26 pasar tradisional di Kabupaten Banyumas akan ditutup selama 3 hari, karena akan disterilkan dengan disemprot disinfektan.

Dalam pesan berantai tersebut juga dicantumkan jam pasar tutup, seperti untuk UPTD pasar wilayah Banyumas timur, Pasar Sokaraja akan ditutup besok mulai pukul 16.00 WIB, Pasar Banyumas pukul 15.00 WIB, Pasar Buntu pukul 12.15 WIB dan sebagainya.

Yunianto membenarkan, jika kawasan pasar tradisional akan disemprot disinfektan mulai besok oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas, namun penyemprotan dilakukan malam hari saat pasar sudah tutup. Sehingga tidak mengganggu aktivitas para pedagang dan pasar tetap buka seperti biasa.

Pedagang sayur di Pasar Wage Purwokerto, Amin, mengatakan, kabar tutupnya pasar membuat para pedagang resah, sebab mereka tidak bisa berjualan selama tiga hari. Namun, sampai dengan siang hari belum ada pengumuman dari pihak pasar terkait penutupan tersebut.

“Pedagang sudah tiga hari ini sepi pembeli, kalau besok pasar ditutup sampai tiga hari ke depan, keluarga saya mau dikasih makan apa,” keluhnya.Sementara itu, salah satu warga Perumahan Limas Agung, Priyono mengatakan, pesan berantai tersebut mulai beredar sejak pagi hari dan ibu-ibu di perumahan memborong dagangan tukang sayur keliling. Ada tiga tukang sayur keliling yang masuk di perumahan tersebut dan semua dagangannya diborong.

“Saya pertama mendengar kabar pasar ditutup dari salah satu tukang sayur keliling dan tukang sayur itu mendapat informasi dari pedagang di Pasar Wage. Saya coba mengecek ke teman yang bekerja di pemda, katanya itu tidak benar. Tetapi kemudian kabar tersebut beredar di grup WA, sehingga saya menjadi ragu, benar tidak pasar ditutup,” katanya.

Priyono sangat menyesalkan, ada pihak-pihak yang menebarkan berita hoaks dalam kondisi seperti sekarang ini, dimana semua orang sedang fokus melindungi dirinya dari penyebaran virus corona.

“Kabar hoaks tersebut membuat ibu-ibu menjadi panik dan akhirnya terjadi aksi borong-borong, ini kan juga akan berdampak panjang, bisa-bisa harga jadi naik,” tuturnya.

Warga lainnya, Ibu Tuti mengatakan, antara percaya dan tidak dengan kabar pasar tutup tersebut. Namun, ia memilih mengambil langkah aman dengan memperbanyak stok kebutuhan makanan di rumah.

“Lebih baik berjaga-jaga kalau besok ternyata memang tutup, maka sudah punya stok makanan buat keluarga,” pungkasnya.

Sumber Berita (https://www.cendananews.com/2020/03/tak-ada-penutupan-pasar-tradisional-di-banyumas.html)

Related Posts

Komentar