BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK
KESBANGPOL : Pada hari Selasa-Jum'at tanggal 24 s.d 27 Juli 2018, Kantor Kesbangpol Banyumas telah melaksanakan kegiatan Studi Komparatif Anggota Komunitas Intelijen Daerah (Kominda) Banyumas ke Bakesbangpol Kabupaten Belitung Dan Kabupaten Belitung Timur Provinsi Bangka Belitung, peserta yang mengikuti Study Komparatif Kab. Banyumas, Srieyono,SH,MSi (Asspem Kesra Sekda Banyumas/sebagai Pimpinan Rombongan), Drs.Muntorichin (Inspektur), Drs. Setia Rahendra, Msi (Kepala Kantor Kesbangpol Kabupaten Banyumas), Drs.Joko Wiyono,M.Si (Kabag Humas dan Protokol Setda Banyumas), Mohamad Nur Adi Putra,SH (Kasi Politik dan Kewaspadaan Nasional Kantor Kesbangpol Banyumas), Fendi Rudianto (Kasubag TU Kantor Kesbangpol Banyumas), Suryadi,SH (Kasi Intelijen Kejaksaan Negeri Purwokerto), Bagus Dwi Ariyanto (Kasi Intelljen Kejaksaan Negeri Banyumas), AKP Sulistyo Dwi Cahyono,SH (Kasat Intelkam Polres Banyumas), Kapten Inf Susilo Prasetyo ( Dantim Intel Korem 071/Wijayakusuma), Kapten Chb Kamiyono,SH (Pasi Inteldim 0701/Banyumas), Bambang Septiono,SH (Analis politik hukum dan keamanan kantor kesbangpol Banyumas), Drajat Verianto (Kantor Pelayanan Pajak Pratama Purwokerto), Anggit (Bea Cukai Purwokerto), Fajar Tantomi ( Staf Kesbangpol Banyumas), Sutarto (Staf Kesbangpol Banyumas), Muntohar (Staf Kesbangpol Banyumas), Brigadir Arfian Wiedyatmoko (Anggota Sat Inelkam Polres Banyumas), Sertu Hermawan (Anggota Unit Intel Kodim 0701/Bms), Sertu Masyruhi Wibowo (Anggota Kodam IV/Diponegoro), Sertu Kusnawan (Anggota Korem 071/Wijayakusuma), Sertu Sugiyanta (Anggota Korem 071/Wijayakusuma), Sutarto (Staf Kesbangpol Banyumas), Waslim (Staf Kesbangpol Banyumas)
Adapun maksud dan tujuan dilaksanakannya Studi Komparatif pada intinya, Meningkatkan kapasitas aparatur anggota komunitas Intelejen daerah (KOMINDA) dan Tim Penanganan konflik Sosial Kab. Banyumas dalam pelaksanaan tugas dilapangan. Meningkatkan sinergitas dan komunikasi antar sesama anggota kominda Kab. Banyumas. Menimba Ilmu beberapa hal lain terkait pelaksanaan tugas kominda dalam hal penanganan konflik sosial untuk selanjutnya dapat diimplementasikan di Kab. Banyumas dalam rangka peningkatan kapasitas kominda serta penciptaan kondusifitas wilayah. Beberapa point-point pertanyaan studi komparatif sebagai berikut , Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi komunitas Intelejen daerah (Kominda) di terutama dalam pencegahan dan penanganan konflik sosial serta bagaimana dukungan penganggaranya..?, Bagaimana upaya penciptaan kerukunan antar umat beragama serta kinerja dari Forum Kerukunan Umat Beragama dan Forum Pembauran Kebangsaan ? Bagaimana kegiatan tim monitoring pelaporan dan evaluasi perkembangan politik serta bagaimana dukungannya penganggarannya ? Hal-hal lain terkait dengan pengembangan tugas fungsi Kantor Kesbangpol dan Kominda di daerah ?
Pada hari Selasa tanggal 24 Juli 2018 dimulai pukul 10.00 s.d 13.30 di Ruang Rapat Kantor Kesbangpol Belitung Provinsi Bangkabelitung telah dilaksanakan kegiatan Study Komparatif Kesbangpol Banyumas yang diikuti oleh sekitar 32 orang Adapun hasil study komparatif yang disampaikan oleh Drs.H.Tarmin, M.Si (Kepala Badan Kesatuan dan Politik Belitung) pada intinya : Kabupaten Belitung itu salah satu kabupaten kecil karena jumlah penduduknya berjumlah 160.000 orang,terdiri dari 5 Kecamatan dengan geografis yang demikian untuk dukungan anggaran dana kesbangpol Belitung ini lumayan besar dalam upaya menciptakan kondusifitas wilayah. Hal tersebut dapat kita lihat dimana situasi kondisi di Belitung aman dan kondusif bahkan saking amanya disini mobil dan motor diparkir dengan kunci tetap terpasang di pinggir jalanpun aman. Permasalahan yang menonjol dan sering terjadi diantaranya terkait pertambangan, perkebunan, serta pendirian tempat ibadah. Namun hal tersebut tidak sampai menimbulkan konflik berkepanjangan, dapat diselesaikan dengan melibatkan tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat. Kominda, FKUB, Tim Pengawasan Orang Asing maupun Tim Penanganan Konflik Sosial di Kabupaten Belitung berjalan efektif dan rutin melaksanakan rapat koordinasi baik secara formal maupun informal. Dimana mendapatkan honorarium setiap bulan sebagai bentuk dukungan operasioanl tim. Untuk sistem pelaporan Kominda berasal dari masing-masing Anggota Kominda yang dishare di grup untuk kemudian dilakukan kajian dan analisa untuk selanjutnya dilaporkan kepada Bupati sebagai Ketua Kominda serta unsur Forkopimda lainnya. Menyikapi impelementasi Permendagri Nomor 2 Tahun 2018 tentang Tim Kewaspadaan Dini Daerah, maka anggota Kominda Banyumas tetap kita berdayakan dan kita masukan di Tim Penanganan Konflik Sosial.
Pada hari Rabu tanggal 25 Juli 2018 dimulai pukul 11.00 sd 13.30 telah dilaksanakan kegiatan Study Komparatif Kominda Banyumas di Kantor Kesbangpol Kabupaten Belitung Timur yang diikuti sekitar 35 orang. Adapun hasil study komparatif yang disampaikan oleh Yusmawandi, S.Pd (Kepala Kepala Kantor Kesatuan dan Politik Belitung Timur) pada intinya ,Permohonan maaf karena rekan-rekan Kominda belum bisa hadir saat ini mengingat masih melakukan pemantauan aksi unjukrasa dari masyarakat terkait permasalahan tambang Timah. Kesbangpol Belitung Timur terdapat 3 Kasi yaitu Seksi Kesatuan Bangsa, Seksi Pembinaan Politik dan Kemaayarakatan dan Seksi Koordinasi Pencegahan dan Penanggulangan Narkoba dan Penyakit Masyarakat serta Kasubag Umum. Kabupaten Belitung Timur sudah meninggalkan pertambangan dan fokus ke bidang pariwisata. Isue permasalahan strategis diantaranya Pertambangan, Hutan tanam industri, Tenaga Kerja Asing dan Pemilu Legislatif 2019. Pengrusakan lingkungan di laut karena faktor alam dan manusia. Terkait status Kominda yang akan diambil alih oleh BIN, kami siasati dengan kegiatan Penangangan Konflik Sosial dimana unsur Kominda kita masukan dalam Tim tersebut. Pelaporan informasi secara umum sama selain melaporkan ke atasan langsung juga ke instansi samping. Belitung Timur terkenal dengan Timahnya namun karena telah berkurang saat ini Pemkab mengalihkan pekerjaan dalam bidang pertanian ataupun wisata. Sektor pariwisata kami sarankan kepada masing masing Desa agar membuat 1 (satu) Destinasi Wisata. Penyiapan sarana dan prasarana destinasi harus dipersiapkan terlebih dahulu. Tempat hiburan malam di Belitung Timur menjadi permasalahan karena mudahnya perijinan usaha (SITU) seperti warung kopi dijadikan tempat hiburan malam dan banyaknya pendatang yang bekerja di Belitung Timur. Biaya hidup di Belitung masih tinggi dan pengelolaan juga harus diubah. Untuk orang asing kami terus berkoordinasi dengan Imigrasi untuk melakukan pengawasan. Penyampaian oleh M Iskandar Z (Staf Ahli Bupati Belitung Timur) yang pada intinya : Saat ini saya memasuki masa pensiun dan dulu pernah bekerja di Kesbangpol Belitung Timur menjabat sebagai Kasi. Permohonan maap karena Bupati maupun Sekda tidak bisa hadir karena sedang melaksanakan kegiatan bersama Ombusement. Penyampaian Kasi Intel Kejaksaan Negeri Belitung Timur Sdr Andrie Purnama yang pada intinya : Kondisi keamanan di Belitung Timur berdasarkan jumlah perkara hanya 5 sd 6 SPDP sehingga tingkat keamanan tinggi. Kendaraan di Belitung Timur didominasi R2 dan rata rata tingkat kemiskinan rendah bahkan cenderung mampu. Penyampaian oleh Sdr Zaen (KetuaFKDM Belitung Timur) pada intinya : Faktor keamanan di Belitung Timur cenderung aman. Namun permasalahan pendatang dan hiburan malam menjadi kendala sosial di Belitung Timur. Di Manggar Belitung Timur terdapat 128 unit warung kopi dan hampir setiap malam penuh di kunjungi oleh warga.(adm/ys)