Kegiatan Pendidikan Politik, Konsolidasi dan Restrukturisasi DPRT DPC PKB Banyumas di Kecamatan Cilongok, Sabtu, 31 Oktober 2020. /DPC PKB Banyumas

Senin, 02 November 2020 | 791 Kali
Kegiatan Pendidikan Politik, Konsolidasi dan Restrukturisasi DPRT DPC PKB Banyumas di Kecamatan Cilongok, Sabtu, 31 Oktober 2020. /DPC PKB Banyumas

BAKESBANGPOL ; Banyaknya generai muda yang tidak hafal Pancasila sebagai landasan ideologi bangsa dinilai memprihatinkan. Untuk itu wawasan kebangsaan dan pemahaman terhadap ideologi bangsa harus diperkuat.

Hal itu dikemukakan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Banyumas, Satya Rahendra saat memberikan sambutan kepada para pengurus Ranting PKB di Kecamatan Cilongok, Sabtu, 31 Oktober 2020.

Menurutnya, masih banyak masyarakat yang tidak hafal Pancasila.

"Jika tidak hafal pancasila, bagaimana mau mengamalkan nilai-nilai Pancasila yang dijadikan ideologi bangsa," ujar satya.

Ia mencontohkan, saat menggelar Razia masker, sejumlah warga diminta untuk melafalkan Pancasila, namun rupanya banyak yang tidak hafal dengan baik.

"Jelas ini menjadi keprihatinan. Bagi kami ini adalah signal dan kewaspadaan agar penanaman ideologi bangsa harus diperkuat," terangnya.

Dihadapan para pengurus partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dia juga mengajak agar terus berupaya ikut serta menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada seluruh masyarakat.

Menurut Satya, dinamika politik terus berkembang.PKB yang berdiri pasca reformasi, selalu berkontribusi dalam membenahi situasi dan kondisi bangsa Indonesia.

Lebih lanjut diungkapkan, Bakesbagpol sendiri memiliki fungsi, diantaranya pembinaan ideologi wawasan kebangsaan dan belanegara, pembinaan partai politik dan kewaspadaan nasional melalui bidang intelijen.

"Wawasan kebangsaan adalah harga mati bagi setiap warga negara," tandasnya.

Satya mengungkapkan, saat Bung Karno berkunjung ke Yugoslavia, ia ditanya, apa yang akan diwariskan kepada penerus bangsamu?

Kemudian Bung Karno menjawab, kami punya 5 prinsip dasar bernegara, yakni Pancasila.

 

PKB yang berdiri pasca reformasi, selalu berkontribusi dalam membenahi situasi dan kondisi bangsa Indonesia.

Terbukti, hingga hari ini Indonesia masih bersatu, sedangkan Yugoslavia yang membanggakan kekuatan militernya, tengah terpecah belah.

Sementara itu, Ketua DPC PKB Siti Mukaromah mengungkapkan, kegiatan ini selain sebagai ajang silaturahmi para pengurus dan kader, sekaligus menjadi kesempatan untuk menyamakan visi dan penguatan internal PKB.

Menurutnya, PKB tidak boleh berjuang sendiri, semua pihak harus dirangkul dan bersinergi.

"Jangan hanya PKB, tetapi semua usnur, mulai dari Garda Bangsa, Perempuan Bangsa, muslimat Fatayat," ungkapnya.

Siti Mukaromah juga meminta, para pengurus yang saat ini duduk di DPRD juga harus lebih aktif merangkul masyarakat.

"Jangan hanya yang punya madin dan mushola saja yang diajak ke PKB, tapi semuanya, petani, pelaku seni, atlet dan lainnya. Sehingga PKB semakin melekat di masyarakat," terangnya.

Selain itu, terkait dengan banyaknya bencana tanah longsor dan banjir yang terjadi, PKB juga senantiasa hadir membantu para korban dan turut berpartisipasi meringankan beban.

Ia menilai, sudah selayaknya PKB senantiasa sensitif dan kritis terhadap dinamika yang terjadi di masyarakat, sehingga PKB bisa dirasakan kehadirannya.(Sumber Berita Lensa Banyumas)

 

 

Related Posts

Komentar