Membangun Masa Depan Demokrasi Yang Semakin Berkualitas

BAKESBANGPOL ; Sabtu, 16 April 2022 pukul 13.00 s.d. selesai telah dilaksanakan kegiatan Peningkatan Koordinasi dan Komunikasi Politik "Membangun Masa Depan Demokrasi Yang Semakin Berkualitas" di Aula Kelurahan Kranji, Kec. Purwokerto Timur, Kab. Banyumas. Penyelenggara dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jateng yg bekerja sama dengan DPRD Jawa Tengah.

Hadir dalam Kegiatan
1. Anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah
2. Bakesbangpol Provinsi Jawa Tengah
3. Bakesbangpol Kabupaten Banyumas
4. Ormas, Generasi Muda & Tokoh Masyarakat

Kegiatan ini dimoderatori oleh Kabid Idol Wasbang & Ket. Ekososbud dan Agama Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kab. Banyumas (Basuki Rahmat, SKM.), dimana narasumber sendiri dari DPRD Prov. Jawa Tengah.
Kegiatan tersebut mengumpulkan masyarakat mulai dari ormas, tokoh masyarakat dan generasi muda

Kesimpulan hasil kegiatan

Demokrasi dapat diartikan sebagai cara hidup, adanya keinginan untuk berkompromi, toleransi, dan kesadaran mendengar dan menerima pendapat orang lain

Komunikasi Sebagai Sarana Demokrasi:
- Pendidikan politik / sosialisasi nilai demokrasi
- Wacana, formulasi isu dan konsensus Pencalonan, kampanye, dan pemilu
- Mobilisasi, dukungan, oposisi, pemakzulan (impeachment)

Komunikasi Sebagai Tolak Ukur Demokrasi:
- Keterbukaan dan wacana publik
-Kemudahan akses saluran komunikasi dan informasi
- Kemerdekaan berpendapat dan pers
- Arus informasi tanpa batasan
- Hak atas informasi pemerintah Hak memiliha
- Partisipasi dalam kehidupan bernegara

Pemuda harus dapat tampil sebagai agen penjaga moral dan etika politik dalam proses demokrasi. Memastikan sikap dan perilaku politik yang dijalankan menjunjung tinggi etika dan sopan santun politik sehingga tidak menerapkan praktik- praktik politik yang kotor, menghalalkan segala cara dan menggunakan cara-cara kekerasan atau premanisme politik. Pemuda harus dapat tampil sebagai penjaga demokrasi, menghormati hak dan kewajiban orang lain, menghargai perbedaan pilihan dan tidak terjebak pada pragmatisme politik.