BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK
BAKESBANGPOL ; Tawon Vespa Affinis di Kabupaten Banyumas menjadi perhatian semua orang. Anda harus tahu hewan apa ini, bahaya dan antisipasinya. Vespa Affinis disebut juga Lesser Banded Hornet oleh para ilmuwan, karena perutnya ada lingkaran kuning hitam. Subspesies, yang di Indonesia ada Vespa Affinis Indosinensis dan Vespa Affinis Moluccana. Tawon Vespa Affinis diketahui memiliki panjang tubuh sekitar tiga sentimeter dan memiliki warna dominan hitam belang kuning atau oranye di bagian perutnya. Ratunya berukuran 3 cm, pejantannya 2,6 cm dan pekerjanya berukuran 2,2 - 2,5 cm. Saat Ratu Tawon membuat Koloni baru, akan terbentuk sarang baru untuk menampung larva. Satu Koloni bisa lebih dari satu ratu sehingga terus bertambah. Sarang mereka berbentuk oval seperti buah menggantung. Peneliti dari Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Hari Nugroho, mengatakan bulan Agustus - Oktober adalah musim berkembang biak Tawon Vespa.
Tawon Vespa Affinis bisa hidup dengan makan serangga dan bangkai di sampah warga. Jika sampah tidak ditangani secara benar, Tawon akan cepat berkembang biak. Jenis tawon Vespa bukan hanya makan hewan lain dan buah, tetapi juga bisa mencari makan ke berbagai tempat karena sampah sisa dan daging pun menjadi makanannya. Dengan kecenderungan makanan seperti itu, Tawon Vespa Affinis bisa beradaptasi dengan cepat. Tawon Vespa Affinis bisa hidup dengan makan serangga dan bangkai di sampah warga. Oleh karena itu, warga harus membersihkan sampah di sekitar pemukiman mereka, jika tidak akan menjadi sumber makanan dan perkembangbiakan Tawon Vespa Affinis.
Tawon Vespa Affinis ini akan berbahaya bila menyengat secara berkelompok, namun bila hanya satu atau dua ekor tak akan berbahaya. Pada sengatan pertama, tawon jenis ini mengeluarkan fenomena ataupun senyawa yang bisa memicu Tawon lain untuk ikut juga menyerang. Tawon Vespa Affinis ini juga mempunyai keahlian memanggil kelompoknya guna melakukan serangan balik apabila ada yang merusak sarangnya. Akumulasi bisa sengatan itu bisa membuat korban serangan Tawon pingsan, sakit luar biasa, demam, dan bahkan meninggal dunia. Di Kabupaten Banyumas misalnya, dua orang tewas akibat serangan Tawon dalam jangka setahun terakhir ini. Kasus terakhir, seorang pemburu larva di Desa Darmakradenan Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas, meninggal dunia usai disengat ratusan lebah. Komandan Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas Kusworo mengatakan, sebelumnya, seorang warga di Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas dikabarkan meninggal karena serangan Tawon. Diserang kawanan Tawon Engang saat tengah menebang bambu. Apablila saudara menjumpai sarang Tawon Vespa Affinis atau sejenisnya agar segera menghubungi petugas yang biasa menangani (BPBD Kabupaten Banyumas)
“Dari Berbagai Sumber”